Sabtu, 02 Januari 2016

Selamat Datang 2016

Tahun 2015 sudah berlalu dan sekarang tiba di tahun 2016. 

Selamat datang 2016, semoga lebih baik dari tahun sebelumnya. Semoga apa yang ingin dicapai bisa terwujud. Semoga selalu sehat wal afiat dan semakin bertaqwa. 

Salah satu makanan favorit yang dibikin istri adalah kue lempeng. Kami sempat berdebat yang benar tulisannya adalah lempeng atau limping. Istri sih bilang yang bilang limping, walaupun dibilang lempeng juga yang benar tulisannya. 

Kemudian satu cerpen istri yang dimuat di Majalah Bobo tentang kue lempeng dan tulisannya adalah lempeng. Dibilang benar kan tulisannya lempeng? Istri keukeuh menjawab kalau itu memang dia yang nulis lempeng. 

Hehehe... Apapun itu senang ada tulisannya di Majalah Bobo lagi. 

Cerita dibalik cerpen tentang kue lempeng bisa dibaca di sini

Pengin resep kue lempeng? Mungkin nanti bakalan ia tulis tuh di blog barunya. Sekarang istri lagi senang bikin resensi buku. Buat lomba juga sih katanya. Resensinya bisa dibaca di sini dan di sini

Sabtu, 31 Oktober 2015

Kopi dan Inspirasi

Kopi sering menjadi inspirasi buat para penulis. Kopi dan penulis seperti satu kesatuan saja. Walaupun tidak setiap penulis harus membutuhkan kopi ketika menulis. Ada juga yang lebih suka menyesap teh hangat atau jus buah. 

Tapi, kopi bisa menjadi inspirasi. Baik dengan meminumnya mendapat inspirasi, atau inspirasi dari kopi tersebut.

Untuk cerpen Aroma Kopi Ayah yang ditulis istri saya dan dimuat di majalah Bobo, katanya juga terinspirasi dari kopi. 

Mau membaca cerpennya? Klik aja link ini

Terima Kasih.

Tentang Kemala

Istri saya senang menulis. Beberapa kali tulisannya dimuat di media, salah satunya di majalah Bobo.

Saya sih senang-senang saja melihat dia menulis. Apalagi kalau dimuat. Ia terlihat bahagia sekali. 

Bahagianya, bahagia saya juga :D

Salah satu cerpennya berjudul Kemala. Bercerita tentang seorang anak bernama Kemala yang baru pindah ke Balikpapan. 

Mau baca cerpennya? Klik aja link ini.

Terima kasih.

Rabu, 05 Februari 2014

Hai lamaranku... :)



Hai lamaran2ku, apa kabar kau di sana? Apa HRD udah sempat membacamu? Atau hanya jadi penggembira karena mungkin kalah bersaing dengan yg lain? Atau mungkin kalah dari para "titipan"? Ah, apapun alasannya, yg terpenting adalah usaha dulu..

Memang sih, perusahaan yg kukirimkan lamaran itu hanya perusahaan besar, pastinya lebih besar dari perusahaan dimana tempatku bekerja saat ini..bagaimana tidak? Penghasilanku saat ini sebenarnya lebih dari cukup, dan status karyawanku juga sebagai karyawan tetap..trus apa yg kukejar lagi?? Hanya 1, penghasilan tetap (atau lebih) dengan jumlah hari kerja yg lebih sedikit (banyak off-nya), dan itu hanya bisa dicapai kalo jadi client. Dan kebetulan, semua lamaran yg kukirimkan itu buat bekerja sebagai client..hehe..

Truss? Dengan keadaan seperti ini, apa harus kecewa? Tentu tidak, lamaran boleh tetap dikirim dan harus rajin ngirim, karena masukkan lamaran itu gratis kok, lewat email sih atau isi database ke perusahaan yg dilamar..mengharap terlalu besar bisa bikin kecewa, perbandingannya lurus, makin berharap, peluang untuk jadi kecewanya semakin besar..jadii, tetap enjoy aja, hadapi semua masalah yg ada di kerjaan, termasuk harus bisa melawan kebosanan..bisa bosan juga? Tentu saja, udah lebih 7 tahun aku bekerja di perusahaan ini, dari crane yg masih berjumlah 7, hingga sekarang lebih dari 20 buah..dari yard yang baru berjumlah 1 hingga kini punya 3..dari karyawan yg hanya ratusan, hingga menjadi ribuan..

Trus apa yg akan kulakukan selanjutnya? Intinya sama, tetap kirim lamaran kerja ke perusahaan besar, terutama pada saat project mendekati akhir (sistem perusahaan ini adalah berdasarkan project, maklum, hanya kontraktor), dan selama menunggu panggilan, harus tetap enjoy pada yg ada di depan mata. Ingat, semua rezeki dah ada yg atur, so, mau tak mau, senang atau gak, harus enjoy.. :D

Jumat, 14 Desember 2012

Pengaturan text pada cell

Penggunaan excel memang sangat efektif buat pengisian sebuah data, baik berupa angka maupun teks.
Mungkin tak akan menjadi masalah bila data itu berupa teks yang panjang. Bahkan mengharuskannya disusun beberapa baris gitu. Memang sih, untuk pengisian data yang mengharuskan mengisi teks dalam beberapa baris dapat dilakukan secara manual, yaitu pengaturan tinggi cell secara manual menyesuaikan dengan jumlah baris yang kita inginkan. Sampe pengaturan spasi (menambahkan banyak spasi agar teks berikutnya muncul pada cell yang sama namun berada pada baris kedua, konon katanya cara ini yg paling mudah buat pengaturan letak baris sesuai yg diinginkan, karena apabila menekan enter seperti halnya menulis teks di word, maka akan otomatis berpindah ke cell berikutnya yang biasanya menuju ke cell yg berada di bawah cell yg aktif tadi, cara ini memang mudah, namun akan jadi masalah jika kita mengatur ulang lebar cell, kita harus mengatur lagi spasi2 yang sudah ada agar tampilannya tetap cantik seperti yang kita inginkan)

Namun, sebenarnya ada cara otomatis yang mudah buat pengaturan teks ini, kita hanya perlu mengatur lebar dari teks yg kita inginkan, tinggi akan menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan akan banyaknya teks dalam cell tersebut. caranya adalah sebagai berikut: Jika ingin berpindah pada baris berikutnya, namun masih pada cell yang sama, hanya perlu menambah alt dalam menekan enter, tekan alt dan disertai enter, maka kursor akan langsung pindah ke bawah dari teks, namun masih berapa di cell yang sama.

Sebenarnya pemindahan seperti ini juga bisa kita lakukan lewat word, copy aja teksnya, paste ke excel, namun selain ribet harus masuk word terlebih dahulu, juga tak bisa pengaturan tinggi cell secara otomatis seperti halnya cara yang sudah disampaikan di atas.

Sekian, semoga bermanfaat

Wassalam,

15 Dec 2012

Rabu, 21 November 2012

Terpaksa (harus) menyerah

Menyerah yg satu ini sebenarnya lebih dikarenakan tak ada pilihan lain, bukan karena gak sanggup untuk mendapatkannya, bukan pula karena lebih menghemat waktu dalam mendapatkannya walau harus membayar lebih mahal.

Bukan mengenai apa2 sobat, ini mengenai mengisi bensin, nasib punya motor dg cc yg agak besar (hanya 135 sih :p) namun memiliki tangki yg bahkan lebih kecil dari tangki sepeda motor dg cc yg lebih kecil dari itu (dan bahkan lebih hemat pula), begitulah yg harus kuhadapi setiap harinya, melewati 5,5 KM setiap kali perjalanan menuju kantor ataupun sebaliknya sebanyak 2x dari masing2 perjalanan itu. Kalikan aja ya berapa kilo yang harus ditempuh..

Trus, apa tak ada yg jual bensin di kota kecil itu? Hemm, mungkin harus kutanya balik dulu, jual resmi atau gak? Alias SPBU atau bukan? Jawabnya ya tentu saja ada, daerah dengan pengembangan explorasi minyak bumi, gas serta batu bara ini tentu saja memilikinya, bahkan 2 walau yg satu bukan disupply dari perusahaan pengolah minyak dalam negeri (dan lebih sering tutup daripada buka).

Kalo sudah memiliki SPBU, apa bensin bisa lebih mudah didapatkan? Kalo pertanyaan ini sih jelas jawabnya اِ Ù†ْ Ø´َØ¢ Ø¡َ اللّÙ‡ُ ya, tak begitu susah mendapatkannya, masalahnya didapatkannya dari SPBU atau pengecer (yang makin menjamur). Bahkan dari kantor menuju rumah, ada lebih dari 20 kios pengecer looh...

SPBU di kota ini (terutama bensin) rata2 hanya berusia 1-2 hari aja sebelum pasokan dari Bpp kembali datang, dengan antrian yang hampir setiap beroperasi selalu panjang. Jika ingin bensin dg harga standar, maka kita harus rela mengantri bareng sepeda motor dg tangki besar mereka, mobil2 baik mobil perusahaan atau mobil usaha lainnya. Bahkan ada yg sampai2 rela antri beberapa kali demi memenuhi tangki sepeda motor mereka (hasil dengar yg tak disengaja dari para pengantri lainnya). Hal ini diperburuk dengan kondisi pelayanan air dari instalasi pemerintah yg sering ngadat untuk daerah tertentu yang menghidupkan usaha pengiriman air tandon yang menggunakan sebuat mobil jenis pick up, semakin memperparah antrian di sana. Memang sih, rata2 gak akan lebih dari setengah jam, namun jika setengah jam itu kita pake untuk keperluan lain, misalkan hafalan, atau maintenance laptop, mungkin akan lebih bermanfaat.

Gak perlu ditanya lagi kenapa mereka yg rela harus mengantri panjang dan lama beberapa kali di SPBU. Buat perjalanan jauh? Ah, kurasa tidak, kemungkinan terbesarnya adalah buat dijual lagi, ada yg gak setuju? Hehe.. Ditempatkan pada botol2 berukuran (katakanlah) 1 liter atau jerigen yg katanya isi 2 liter, disusun rapi di pinggir jalan dalam suatu rak dengan pelindung secukupnya, dijajakan 6000 rupiah setiap botolnya. Oke, katakan lah dalam sebotol itu isinya beneran 1 liter, harga seliter di SPBU adalah 4500, maka keuntungan menjual eceran ini adalah 1500 rupiah, dengan kata lain, keuntungannya adalah lebih dari 30% dari setiap liter yg dijualnya.

Lantas apa ada masalah jika memberikan uang 1500 pada tiap liternya kepada penjual bensin eceran itu? Terus terang bukan itu alasanku menghindari membeli bensin eceran, namun lebih ke tidak mendukung aktivitas ini terus berkembang. Karena jika kita membeli, berarti kita udah mendukung mereka bukan? Tidak akan kulakukan selama masih bisa kuhindari. Terus, sekarang menyerahkah aku? Hemm, kayaknya untuk kali ini aja, atau di saat yg mungkin tak jauh berbeda dengan keadaan seperti ini. Di saat SPBU udah tak mendapatkan pasokan, dan seiring dengan itu, sepeda motor yg nyaris tiap hari kupakai itu memerlukan 'minuman' penggeraknya. Mau tak mau harus beli di eceran, seraya berharap gak akan melakukannya lagi terutama dalam waktu dekat dan melakukan pengiritan dan berusaha mengurangi penggunaan sepeda motor ini.


Mungkin ada baiknya memikirkan sebuah opsi untuk mengganti sepeda motor yg lebih irit dengan tangki yang besar...


22.11.12

Sabtu, 17 November 2012

cara mengalahkan klub raksasa

Sedikit pelajaran dari sebuah game simulator menjadi manager suatu klub sepakbola, salah satu petunjuknya menjelaskan bahwa untuk mengalahkan tim besar atau setidaknya lebih besar dari team sepakbola yg kita latih, strategi yang paling efektif adalah bermain bertahan dan sesekali melakukan counter attack atau serangan balik cepat (kalo gak cepat, bukan serangan balik namanya :p), namun kalo boleh kutambahkan, ada satu hal yg juga penting dalam menerapkan strategi ini adalah KEBERUNTUNGAN. Yup, entah bagaimana bentuknya, suatu keberuntungan dalam sepakbola mutlak sangat dibutuhkan.

Begitulah yang terjadi pada pertandingan liga premier ahad dini hari tadi, salah satu klub raksasa dunia melawan klub yang biasa (baca: klub kecil), tak punya sejarah bagus kala melawan klub raksasa ini. Namun, apa yg diperagakan klub kecil ini sama seperti apa yang kusampaikan di awal. Bertahan dan sesekali melakukan serangan balik. Dengan 7 hingga 9 pemain berada di daerah pertahanan mereka menjadikan para pemain hebat di klub raksasa ini tak berkutik, para gelandang bingung memberi umpan, sedangkan para striker dijaga ketat dg masing2 pemain dijaga minimal 2 orang, mereka menjaga dengan sangat disiplin dan segera menutup ruang gerak para striker klub raksasa itu. Namun, apa klub raksasa ini tidak ada peluang sama sekali? Salah, ada banyak peluangnya, namun hanya mengalami 2 hal, jika tak bisa menyelesaikannya ya bisa dblok pertahanan, entah bek atau kiper dari klub kecil ini. Dalam statistik dari pertandingan dg cuaca cerah tersebut menunjukkan ada 13 penyelamatan dari sang kiper, termasuk beberapa penyelamatan gemilangnya (yg bisa saja menghasilkan gol bila tak didukung dengan performa gemilang pula, dan kupikir, sang kiper ini lah man of the match dari pertandingan ini sebagai hadiah dari penampilan gemilangnya di bawah mistar gawang)

Keasyikan menyerang, lewat serangan balik menyisir dari sisi kiri klub kecil ini, suatu umpan silang nan cantik berhasil disundul dan dikonversi menjadi gol. Stadion yang dipenuhi sekitar 28rb penonton itu bergemuruh, para pendukung tuan rumah bersuka cita karena klub kesayangannya bisa unggul terhadap klub raksasa ini. Pertandingan dilanjutkan, selama sisa pertandingan klub raksasa ini terus menekan, namun tetap saja tak bisa menghasilkan sebiji gol pun walau telah mengganti beberapa pemain yg dianggap kurang memberikan kontribusi. Bahkan si klub kecil ini bisa saja menambahkan 1 gol lagi di penghujung laga andai saja pemain klub kecil ini bisa lebih tenang dalam penyelesaian akhirnya. Kembali lewat serangan balik, pemain yg tinggal berhadapan dengan kiper menendang bola dengan terburu2 yg hanya menghasilkan suatu tendangan gawang bagi klub raksasa itu.

Akhirnya, pertandingan usai dan kemenangan 1-0 buat klub kecil ini. Para pendukung berteriak, bernyanyi, melompat2 kegirangan menyambut kemenangan ini. Bagi mereka, kemenangan ini bukan hanya berarti mendapatkan 3 point untuk memperbaiki posisi mereka di liga, akan tetapi mereka juga berhasil mencatatkan sejarah kalo klub kecil mereka pernah mengalahkan klub raksasa. Yah, begitulah sepakbola, hasil akhir tak bisa dihitung dg skill pemain, kondisi lapangan atau sesuatu apapun juga. Wallahu 'alam